You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
rumah kampung deret jakbar
rumah kampung deret jakbar .
photo TP Moan Simanjuntak - Beritajakarta.id

5 Unit Rumah Deret di Jakbar Terbengkalai

Kesalahan pengukuran lahan membuat lima unit rumah yang merupakan program kampung deret di RW 04, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, mendapatkan bantuan uang rehab yang tidak semestinya. Akibat kecilnya uang bantuan yang diterima warga, kini lima unit rumah tersebut terbengkalai karena dana yang diberikan telah habis digunakan.

Kesalahan sudah sejak awal, saya sudah tegur pihak konsultan. Tapi jawabnya nanti akan diperbaiki, nyatanya malah dibiarkan

Satu rumah yang bernasib apes tersebut adalah rumah No 63 di RT 02/04, Kelurahan Kapuk, milik pasangan Minar (40) dan Ngatijo (48). Rumah tersebut hingga kini belum rampung lantaran kekurangan dana. Penyebabnya tak lain akibat kesalahan konsultan dalam mendata luas tanah yang dimilikinya.

Ketua RW 04, Kapuk, Nurahmad (50) mengatakan, seharusnya warganya tersebut mendapat bantuan senilai Rp 54 juta, mengingat luas tanah miliknya mencapai 36 meter persegi. Namun, justru mendapat bantuan hanya Rp 29,8 juta.

Peminat Kampung Deret di Jakbar Membludak

Kesalahan sudah sejak awal, saya sudah tegur pihak konsultan. Tapi jawabnya nanti akan diperbaiki, nyatanya malah dibiarkan,” ujarnya, Rabu (21/5).

Ia menyebut, untuk wilayah RW 03 dan 04, Kelurahan Kapuk, proyek pembangunan kampung deret sebanyak 283 unit. Rinciannya untuk RW 04 sebanyak 127 dan sisanya di RW 03. Menurutnya, program kampung deret di Kapuk juga tak sesuai konsep awal yang menginginkan mengangkat ciri khas Betawi. Tapi, dalam pembangunannya konsep bangunannya malah tidak seragam.

"Kami harap Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta Barat dapat memberi solusi. Minimal di pembangunan tahap II nanti, pencairan dana Minar bisa disusul," harapnya.

Terkait hal itu, konsultan dari PT Andalusia Konsulindo, Budi Setiawan menegaskan, kesalahan pengukuran rumah Minar itu sudah diidentifikasi sejak awal. Sayangnya, kesalahan itu tidak bisa lagi dievaluasi ulang, karena dikhawatirkan akan menghambat proses pencairan dana rumah warga lainnya mengingat pencairan dana bantuan itu berdasarkan tanda tangan Gubernur DKI.

“Kesalahan itu masuk di bagian perencanaan, pada saat proses verifikasi ulang, ternyata luas tanahnya lebih besar,” tutur Budi.

Ia justru menilai pemilik rumah terlalu memaksakan untuk merapihkan rumah semegah-megahnya. Padahal, maksimal hanya 36 meter persegi. "Kalau tanahnya lebih, terpaksa tidak seluruhnya bisa direnovasi. Mereka suka memaksa akhirnya dananya kurang,” terangnya.

Sementara itu, Kasudin Perumahan Jakarta Barat, Rohman Lizar yang coba dikonfirmasi terkait hal itu, telepon selulernya tidak aktif.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3685 personFolmer
  2. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye955 personTiyo Surya Sakti
  3. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye933 personFolmer
  4. Buka 35.000 Lowongan Kerja, Pj Gubernur Teguh Resmikan Jaknaker Expo 2024

    access_time21-11-2024 remove_red_eye881 personFolmer
  5. Dinsos DKI Luncurkan SiPending Emas Mobile

    access_time18-11-2024 remove_red_eye820 personAldi Geri Lumban Tobing